Selasa, 16 Oktober 2012
Senin, 08 Oktober 2012
Tafsir Surah al-Kautsar
"Sebagian ulama memaknai al-Kautsar hingga dua puluh enam makna. Namun, makna yang paling unggul adalah banyaknya keturunan yang dikhususkan oleh Allah Swt kepada Nabi Saw dari putrinya, Fatimah al-Zahra."
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ (3)
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Mengasihi, Maha Menyayangi
Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.
Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).
Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ (3)
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Mengasihi, Maha Menyayangi
Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.
Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).
Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus.
Rabu, 03 Oktober 2012
Proposal Kerja Sama
PENAWARAN KERJA SAMA
KURBAN PEDULI
NEGERI 1433 H
“NYATE
BERSAMA DHUAFA SERENTAK DI 8 KOTA”
I.
PENDAHULUAN
Berkurban adalah ujian kecintaan Allah SWT
kepada hamba-hamba-Nya agar sang hamba mendapatkan keridhoan Allah SWT atas
pengorbanan harta yang dikeluarkan, dan mengambil pelajaran atas apa yang sudah
dijalankan oleh Nabi Ibrahim dan keluarganya. Ibadah kurban pun menjadi tanda
cinta kita kepada Allah SWT, agar kita semakin meyakini bahwa Allah SWT Maha
Memberi Rejeki, sehingga tidak mungkin Allah SWT tidak memberi rejeki atas
pengorbanan yang diberikan oleh sang hamba.
Berkurban pun menjadi tanda cinta kepada sesama. Di mana masih
banyak orang-orang yang belum bisa menikmati konsumsi daging hewan kurban. Maka
saatnya kita semakin peduli terhadap mereka yang membutuhkan.
Jumat, 21 September 2012
Hukum Qurban Secara Kolektif
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang meniti jalan mereka hingga akhir zaman.
Hewan yang digunakan untuk sembelihan qurban adalah unta, sapi[1], dan kambing. Bahkan para ulama berijma’ (bersepakat) tidak sah apabila seseorang melakukan sembelihan dengan selain binatang ternak tadi.[2]
Ketentuan Qurban Kambing
Seekor kambing hanya untuk qurban satu orang dan boleh pahalanya diniatkan untuk seluruh anggota keluarga meskipun jumlahnya banyak atau bahkan yang sudah meninggal dunia.
كَانَ الرَّجُلُ فِي عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُضَحِّى بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ
Hewan yang digunakan untuk sembelihan qurban adalah unta, sapi[1], dan kambing. Bahkan para ulama berijma’ (bersepakat) tidak sah apabila seseorang melakukan sembelihan dengan selain binatang ternak tadi.[2]
Ketentuan Qurban Kambing
Seekor kambing hanya untuk qurban satu orang dan boleh pahalanya diniatkan untuk seluruh anggota keluarga meskipun jumlahnya banyak atau bahkan yang sudah meninggal dunia.
كَانَ الرَّجُلُ فِي عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُضَحِّى بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ
Kisah Unik Abu Burdah
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan, dari al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu’anhu.
Dia berkata: Pamanku Abu Burdah telah menyembelih hewan kurbannya
sebelum sholat (hari raya), maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam berkata kepadanya, “Kambing yang kamu sembelih itu
adalah kambing biasa yang bisa dimanfaatkan dagingnya (bukan kambing
qurban).” Maka dia berkata, “Wahai Rasulullah, -kalau begitu-
saya masih punya kambing jadza’ah (kambing yang sudah berusia 2
tahun)–untuk disembelih-.” Beliau menjawab, “Ya sudah,
berqurbanlah dengannya, akan tetapi hal ini tidak diperbolehkan bagi
selain dirimu.” Kemudian beliau bersabda, “Barangsiapa yang
menyembelih qurban sebelum sholat (hari raya) sesungguhnya hanya
menyembelih untuk dirinya sendiri. Adapun yang menyembelih sesudah
sholat maka ibadah qurbannya telah sempurna (memenuhi syarat) dan
mencocoki ajaran/sunnah kaum muslimin.” (lihat Syarh Muslim
[7/40-41], Fath al-Bari [10/6 dst]
Semarak Bersahabat di Event Hijabers Community
Cantik,
berpakaian trendi tapi tetap syari'i, itulah kesan yang terpatri jika
melihat sosok muslimah yang tergabung dalam Hijaber Community. Komunitas
yang awalnya dari kegiatan-kegiatan pengajian itu, kemudian berkembang
jadi salah satu komunitas fashion yang kini mulai banyak diminati.
Komunitas ini pun dikenal memiliki kepedulian sosial terhadap lingkungan
sekitarnya.
Kepedulian tersebut salah satunya
ditunjukkan dengan terlibat dalam acara Bersahabat (Berbuka bersama Anak
Yatim) Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid, ahad (29/7), di Graha Pos (Edelweis
Ballroom, lantai 8), Jalan Banda, Bandung. Acara
yang dimeriahkan oleh konser musik positif oleh 24 tim
nasyid tanah air, semakin bertambah semarak dengan acara fashion show,
hijab bazaar, buka puasa bersama anak yatim, dan pembagian bingkisan
Ramadan.
Langganan:
Postingan (Atom)